Sabtu, 19 Januari 2013

Carica Syrup Khas Dieng Banjarnegara



Haloo... Sobat Blogger ...
Aku mau Share nie tentang Carica Syrup Khas Dieng Banjarnegara.
Carica Syrup Khas Dieng Banjarnegara merupakan minuman yang menyegarkan bagi kita dan menyehatkan karena tanpa bahan pengawet dan dapat dikonsumsi semua umur,dari anak-anak hingga orang dewasa.Minuman ini diproduksi oleh ASWA PEMARI (Asosiasi Wanita Pengusaha Makanan Ringan Banjarnegara).
Program ini merupakan dari RBM (Ruang Belajar Masyarakat) dan PNPM-MP.





Berikut Tahap-tahap pembuatan Carica dan komposisinya.....

Komposisi :

  1. Buah Carica
  2. Gula Pasir
  3. Air

Cara Pembuatan :

  1. Kupas buah Carica,lalu potong sesuai selera
  2. Rendam buah carica yang sudah di potong
  3. Panaskan air dengan gula pasir dengan perbndingan 1:1 sampai mendidih
  4. Masukan buah Carica tersebut kedalam air gula yang mendidih
  5. Masak kira-kira 1 jam.

Harga:

Harga : Rp.11.000,-

Carica Syrup Khas Dieng Banjarnegara mempunyai dua metode penjualan yaitu :
  1. Pesan 
          No Hp: 085 293 894 342

    2.  Datang Langsung ke Gallery lantai 2 terminal baru Banjarnegara.


Ayo Kita Cinta Makanan Dalam Negri...!!!



Semoga Bermanfaat.....
Salam Blogger .... :D

Industri di Banjarnegara




Rabu, 16 Januari 2013

Sejarah Banjarnegara


Kabupaten Banjarnegara, adalah sebuah kabupaten di Propinsi Jawa Tengah,Indonesia. Ibukotanya namanya juga Banjarnegara. Kabupaten Banjarnegara terletak di antara 7° 12' - 7° 31' Lintang Selatan dan 109° 29' - 109° 45'50" Bujur Timur. Luas Wilayah Kabupaten Banjarnegara adalah 106.970,997 ha atau 3,10 % dari luas seluruh Wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten ini berbatasan denganKabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang di Utara, Kabupaten Wonosobo di Timur, Kabupaten Kebumen di Selatan, dan Kabupaten Banyumas dan KabupatenPurbalingga di Barat.
Dalam perang Diponegoro, R.Tumenggung Dipoyudo IV berjasa kepada pemerintah mataram, sehingga di usulkan oleh Sri Susuhunan Pakubuwono VII untuk di tetapkan menjadi bupati banjar berdasarkan Resolutie Governeor General Buitenzorg tanggal 22 agustus 1831 nomor I, untuk mengisi jabatan Bupati Banjar yang telah dihapus setatusnya yang berkedudukan di Banjarmangu dan dikenal dengan Banjarwatulembu. Usul tersebut disetujui.
Persoalan meluapnya Sungai Serayu menjadi kendala yang menyulitkan komunikasi dengan Kasunanan Surakarta. Kesulitan ini menjadi sangat dirasakan menjadi beban bagi bupati ketika beliau harus menghadiri Pasewakan Agung pada saat-saat tertentu di Kasultanan Surakarta. Untuk mengatasi masalah ini diputuskan untuk memindahkan ibukota kabupaten ke selatan Sungai Serayu. Daerah Banjar (sekarang Kota Banjarnegara) menjadi pilihan untuk ditetapkan sebagai ibukota yang baru. Kondisi daerah yang baru ini merupakan persawahan yang luas dengan beberapa lereng yang curam. Di daerah persawahan (Banjar) inilah didirikan ibukota kabupaten (Negara) yang baru sehingga nama daerah ini menjadi Banjarnegara (Banjar : Sawah, Negara : Kota).
R.Tumenggung Dipoyuda menjabat Bupati sampai tahun 1846, kemudian diganti R. Adipati Dipodiningkrat, tahun 1878 pensiun. Penggantinya diambil dari luar Kabupaten Banjarnegara. Gubermen (pemerintahan) mengangkat Mas Ngabehi Atmodipuro, patih Kabupaten Purworejo(Bangelan) I Gung Kalopaking di panjer (Kebumen) sebagai penggantinya dan bergelar Kanjeng Raden Tumenggung Jayanegara I. Beliau mendapat ganjaran pangkat "Adipati" dan tanda kehormatan "Bintang Mas" Tahun 1896 beliau wafat diganti putranya Raden Mas Jayamisena, Wedana distrik Singomerto (Banjarnegara) dan bergelar Kanjeng Raden Tumenggung JayanegaraII. Dari pemerintahan Belanda Raden Tumenggung Jayanegara II mendapat anugrah pangkat "Adipati Aria" Payung emas Bintang emas besar, Officer Oranye. Pada tahun 1927 beliau berhenti, pensiun. Penggantinya putra beliau Raden Sumitro Kolopaking Purbonegoro, yang juga mendapat anugrah sebutan Tumenggung Aria, beliau keturunan kanjeng R. Adipati Dipadingrat, berarti kabupaten kembali kepada keturunan para penguasa terdahulu. Diantara para Bupati Banjarnegara, Arya Sumitro Kolopaking yang menghayati 3 jaman, yaitu jaman Hindia Belanda, Jepang dan RI, dan menghayati serta menangani langsung Gelora Revolusi Nasional (1945 - 1949). Ia mengalami sebutan "Gusti Kanjeng Bupati", lalu "Banjarnegara Ken Cho" dan berakhir "Bapak Bupati". Selanjutnya yang menjadi Bupati setelah Raden Aria Sumtro Kolopaking Purbonegoro ialah : R. Adipati Dipadiningrat (1846-1878)
  • Mas Ngabehi Atmodipuro (1878-1896)
  • Raden Mas Jayamisena (1896-1927)
  • Raden Sumitro Kolopaking Purbonegoro (1927-1949)
  • Raden Sumitro, Tahun 1949 - 1959.
  • Raden Mas Soedjirno, Tahun 1960 - 1967.
  • Raden Soedibjo, Tahun 1967 - 1973.
  • Drs. Soewadji, Tahun 1973 - 1980.
  • Drs.H. Winarno Surya Adisubrata, Tahun 1980 - 1986.
  • H. Endro Soewarjo, Tahun 1986 - 1991.
  • Drs.H.Nurachmad, Tahun 1991 - 1996.
  • Drs.H.Nurachmad, tahun 1996 - 2001.
  • Drs.Ir. Djasri, MM, MT dan Wabup : Drs. Hadi Supeno, Msi, tahun 2001-2006
  • Drs.Ir. Djasri, MM, MT dan Wabup : Drs. Soehardjo. MM, tahun 2006-2011
  • Sutedjo dan Wabup : Hadi Supeno tahun 2011-2016


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Banjarnegara#Makanan_khas_Banjarnegara

Senin, 26 November 2012

Susunan kabel Staright & Cross

Pada postingan kali ini saya akan membahas tentang  Susunan kabel Staright & Cross ..
Pengertian :
  • Kabel Straight digunakan untuk menghubungkan NIC dengan Switch atau NIC dengan Hub, 
  • Kabel Cross digunakan untuk menghubungkan NIC dengan NIC ,Hub dengan Hub, pc-pc,laptop-laptop

Susunan Warna Kabel Straight :
  1. Putih Orange
  2. Orange
  3. Putih Hijau
  4. Biru
  5. Putih Biru
  6. Hijau
  7. Putih Coklat
  8. Coklat
Susunan Warna Kabel Cross Over dan Kabel Straight
Susunan Warna Kabel Cross Over :
Ujung Kabel 1 :
  1. Putih Orange
  2. Orange
  3. Putih Hijau
  4. Biru
  5. Putih Biru
  6. Hijau
  7. Putih Coklat
  8. Coklat
Ujung Kabel 2 :
  1. Putih Hijau
  2. Hijau
  3. Putih Orange
  4. Biru
  5. Putih Biru
  6. Orange
  7. Putih Coklat
  8. Coklat
Susunan Warna Kabel Cross Over dan Kabel Straight 
 
Semoga bermanfaat ...